Kamis, 12 September 2013
asal usul jaket
Di dalam peti mati zaman perunggu yang ditemukan di Denmark, terdapat jaket berlengan baju. Pada zaman itu ternyata jaket telah dikenal dan terdapat di antara pakaian-pakaian wanita. Inilah salah satu bukti adanya peninggalan kuno pakaian yang sangat serba guna ini.
Dengan mengesampingkan variasi-variasi dari panjang maupun lebarnya, jaket telah memainkan peranan penting baik di antara pakaian-pakaian pria maupun wanita sepanjang masa. Jaket muncul berbagai cara memakai dengan variasi-variasi yang berkembang mulai dari yang ringan, seringkali berupa tunic tanpa lengan baju, ada yang berasal dari baju pelindung (armour) dari kulit, sampai ke mantel (coats). Dalam kronologi waktu sulit sekali untuk menempatkan secara jelas masa peralihan mode (fashion) dari jaket menjadi sebuah mantel luar (overcoat).
Dalam busana modern pun jaket dipakai bebas dari artian costum atau setelan jas (suits), dan telah pula menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari sebagai busana santai dan di atas segalanya sebagai busana sport (sportwear).
Jacket (sakko, Jerman), adalah mantel pendek telangkup tunggal (single breasted) atau telangkup dobel (double breasted) untuk pria, yang menjadi popular di Inggris pada abad ke-19. Kita bisa jumpai nenek moyangnya pada “jerkin” dan mantel longgar yang dipakai oleh orang-orang pedesaan pada abad ke-17 dan terakhir oleh para olah ragawan.
Pada pertengahan abad ke-17, tiga elemen dasar dari kostum pria yang tampil saat ini adalah: jaket (jacket) atau mantel (coat), vest (waistcoat) dan celana (trousers). Di Prancis pada masa Louis XIV, jaket dinamakan “justaucorps”, sebab bentuk pakaiannya agak longgar pada badan (juste au corps). Modelnya sepanjangan lutut dan terbuat dari bahan-bahan yang berat, kaya akan bordiran, dengan lengan baju lebar, bersaku-saku besar; dan banyak kancing-kancingnya.
Pada pertengahan abad ke-18, bagian bawah justau corps dilakukan dengan tulang ikan paus (whalebone) atau bahan berlapis lilin (waxed) yang memberikan suatu garis luar (silhouette) seperti lingkaran simpai (hoops) yang menyangga rok bawah (skirts) wanita-wanita pada waktu itu.
Sumber : Goet Poespo, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar