Alay,
ya lagi-lagi Alay.. Ada yang bilang Alay itu Anak Lebay, Anak Layangan,
Anak layu atau Anak kelayapan dan lain sebagainya. Kini anak muda
sekarang cenderung mengandurungi ini namun ada juga yang tidak suka.
Fenomena ini senantiasa bisa salah kaprah atau bahkan bisa merusak.
Bahasa Alay itu sangat berbeda dari bahasa biasanya, awal mula
kemunculan bahasa rumit ini tak lepas dari perkembangan SMS atau
layanan pesan singkat. Namanya pesan singkat, maka menulisnya jadi
serba singkat, agar pesan yang panjang bisa terkirim hanya dengan sekali
SMS. Selain itu juga agar tidak terlalu lama mengetik dengan tombol
handphone yang terbatas. Awalnya memang hanya serba menyingkat. Kemudian
huruf-huruf mulai diganti dengan angka, atau diganti dengan huruf lain
yang jika dibaca kurang lebih menghasilkan bunyi yang mirip.
Keberadaan bahasa alay dianggap kaum
muda sebagai alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari. Baik lisan
maupun tulisan, bahasa ini dianggap sebagai media berekspresi. Namun,
tanpa disadari, lama kelamaan bahasa alay bisa mengancam eksistensi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan karena semakin jauh berbeda
dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. “Para pemuda seharusnya
bisa menempatkan dirinya dan mengikuti kaidah-kaidah Bahasa Indonesia.
Karena bahasa itu kan menunjukkan diri seseorang,” ujar Laksmi, dosen
Bahasa Indonesia Institut Pertanian Bogor kepada tim Liputan 6 SCTV, Sabtu (9/10).
Bahasa adalah penggunaan kode yang
merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks
untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa itu merupakan alat
yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk
melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers).
Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga
merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia
dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman
sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam
bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasnya digunakan dalm
acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan
bahasa gaul yang tidak mengindah.
Kita ketahui bahwa Bahasa Indonesia itu
sudah mulai dipenuhi oleh bahasa aing yang mungkin saja dapat merusak,
salah satunya yaitu bahasa Alay. Jika hal ini kita perhatikan, tatanan
bahasa Indonesia kian merasuki E.Y.D yang benar. Namun, kita juga harus
terbuka dengan hal-hal yang baru tapi tidak mengindahkan tatanan bahasa
yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Alay oleh para remaja ABG
mungkin dimaksudkan untuk menyingkat karakter agar efisien atau agar
ortu (orang tua) yang kebetulan memergoki mereka ketika ber-SMS atau
mencuri-curi membuka hape anaknya menjadi puyeng sendiri karena tidak
mengerti.
Nah, kalau setiap hari para remaja kita
sudah biasa ber-SMS sampai ratusan kali dengan menggunakan bahasa Alay
terus-menerus, tidak mustahil mereka menjadi linglung ketika harus
menjawab soal bahasa Indonesia yang mempunyai aturan baku tentang
penggunaan huruf besar dan kecil, tanda-tanda baca, dan lain-lain.
A : N4nt1 50re ud 4d4 4cr4 g4? B : Gk, ‘loM 4d4, knp?
A : M0 Nnt0n sm W 94k? B : Bwleh, y03ks..
)
Yang Anda lihat di atas sama sekali bukan
kode bahasa rahasia intelijen. Tapi sekadar gaya bahasa tulis yang
sedang populer di kalangan anak muda sekarang ini. Gaya bahasa ini
mudah Anda jumpai di SMS yang ada di handphone mereka, atau pada status
dan wall Facebook anak-anak muda. Mungkin Anda akan langsung merasa
sebal atau malah pusing membacanya. Namun, jika sudah bisa menebak
artinya, Anda jangan keburu senang dulu. Sebab tidak selamanya Anda
langsung bisa paham maksudnya.
“Bahasa alay yang kian banyak
digunakan oleh generasi muda Indonesia ini hanya punya syarat mengancam
dan merusak bahasa Indonesia jika digunakan pada media yang tidak
pada tempatnya,” ujan Suleman.
Sebaliknya, kata Suleman, jika hanya
digunakan sebagai bahasa pergaulan, atau media-media baru yang memilih
cara interaksi yang baru, seperti situs jejaring sosial Facebook atau
Twitter, maka bahasa “alay” tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
“Biarkan bahasa gaul itu berinteraksi
pada tempatnya, malah keberadaannya dapat memperkaya kajian para ahli
linguistik,” ujar Suleman, yang tengah menyusun disertasi dengan fokus
penggunaan bahasa gaul di berbagai situs jaringan sosial. Kalangan
pendidik diimbau untuk tidak perlu gelisah secara berlebihan terhadap
merebaknya bahasa “alay” atau bahasa gaul di kalangan remaja masa kini.
Bahasa “alay” tidak akan merusak bahasa Indonesia. Terkait dengan itu,
lanjutnya, para linguis dan kalangan pendidik tidak perlu mengambil
sikap berlebihan. “Bahasa Indonesia justru akan teruji dan
berkembang sesuai zamannya, dengan adanya berbagai variasi bahasa di
sekitarnya,” kata dia.
Berikut disampaikan contoh beberapa Bahasa Alay:
- Gue : W, Wa, Q, Qu, G
- Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
- Lo/kamu : U
- Rumah : Humz, Hozz
- Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
- Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
- Tuh : Tuwh, Tuch
- Deh : Dech, Deyh
- Sempat : S4
- Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
- Khusus : Khuzuz
- Kalian : Klianz
- Belum : Lom, Lum
- Cape : Cppe, Cpeg
- Kan : Khan, Kant, Kanz
- Manis : Maniezt, Manies
- Cakep : Ckepp
- Keren : Krenz, Krent
- Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
- Chat : C8
- Tempat : T4
- Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendsternya)
- Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
- Telepon : Tilp
- Ini : Iniyh, Nc
- Boleh : Leh
- Baru : Ru
- Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
- Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
- Nih : Niyh, Niech, Nieyh
- Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo (bacanya apa coba tolong jelaskan)
- Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
- Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
- SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…)
- Mengeluh : Hufft
- Kurang : Krang, Krank (Crank?)
- Tau : Taw, Tawh, Tw
- Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
- Sorry : Cowwyy, Sowry
- Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
- Kakak : Kakagg
- Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
- Apa : Pa, PPa (PPa ???)
- Tapi : PPi
- Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
- Buat : Wat, Wad
- Cewek : Cwekz
- Cowok : Cwokz
- Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
- Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
- Imut : Imoetz, Mutz
- Loh : Loch, Lochkz, Lochx
- Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
- Salam : Lam
- Karena/Soalnya : Coz, Cz
- Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
- Punya : Pya, P’y
- Pasti : Pzt
- Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
- Cuekin : Cuxin
- Curhat : Cvrht
- Main : Men
- Paling : Plink, P’ling
- Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
- Makan : Mumz, Mamz
- Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
- Terus : Rus, Tyuz, Tyz
- Tiap : Tyap
- Dong : Dumz, Dum (apa Dumolit?)
- Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
- Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies?)
- Sayang : Saiank, Saiang
- Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
- Setiap : Styp
- Lupa : Lupz
- Udah : Dagh
- Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Nah, kita juga minimal harus tahu ciri-ciri dari bangsa Alay, alah lebay dech… Hehehe:
- sok narsis dalam segala hal ( kalo foto biasanya mulutnya di gembungin/di monyongin, mukanya kadang di kerutin ) dll.
- tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang cewek godain
cowok,yang cowok godain cewe yang lagi lewat, dan kalo ada hal yg
menarik langsung di sorakin) intinya kampungan
- kalo lagi ngumpul bawa handshet buat dengerin lagu lewat
handphone(suka pamer ga jelas & sok asik gitu deh). Trus sok
telpon-telponan dan SMS-SMS an.. kondisi terparah,, biasanya suka
nunjukin SMS dari ce/co ke temenya,, biar dibilang kl ce/co nya
perhatian ama dia..
- sok EMO/PUNK/(yg laen) tapi ditanya sejarahnya emo ga tau.
- sok pengen ‘gaul’ mau ngikutin tren yang sekarang tapi terlalu
LEBAY (cth: nge-mix baju ga kira kira ; baju ijo,celana kotak
kotak,sepatu merah,kacamata biru!)
- dimana mana SELALU ada acara yg namanya ‘putu putu narziz’.entah
itu di track sepeda,WC,mobil,kamar,stasiun ,angkot,dll. Bahkan foto2nya
di edit sampe muka yang aslinya item, di blur(di putih2in) sampe kayak
kuntilanak.
- fotonya ga nahan smua! (dengan gaya di imut imutin,dideketin lampu
biar ‘terang bgt’,foto deket bgt dari wajah *biar jeleknya ga
keliatan*,foto dari atas *biar kelihatan keren kali ya*,dll..pokoknya
yang bisa bikin ENEG semua orang)
- SIBLING di Facebook bisa 50 orang lebih, padahal saudara aja bukan
- buat cowok..tiap hari kerjaannya cari musuh(ribut) mulu sama temen temen cowoknya yg lain *biar dianggep keren gituw*
- Nama di Facebook Panjaaaang banget, Contoh: Namakupanjangbanget
Biarkeliatangaul Bangetdehhaha, atau biasanya namanya di kasih strip:
-Namaku Alay Banget Ya-
- suka ngirim bulbo ga jelas di YM, FS atau FB :”akko onlenndh
dcnniih” ato “ayokk perang cummendh cmma saiia” etc (paling parah lagi
kalo ngirim bulbo dengan judul “********” tapi isinya kosong!) ih
kampret bner deh tu orang orang alay.
- menganggap dirinya eksis di Facebook atau Mulktiply (kalo comments
banyak itu berarti anak gaul jadi lomba banyak-banyakan comment)
*please deh ga bgt! emang kenapa coba kalo commentnya banyak? dapet
rekor muri ya? ga penting bgt deh.
- facebook dipenuhi glitter-glitter norak yang pastinya bisa ngerusak retina mata zz
- nama facebook mengagung – agungkan diri sendiri,seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc. (pede bgt sih?)
- kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah
talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)
- foto di facebook bisa nyampe 300 lebih padahal cuman foto DIRINYA SENDIRI
- diam diam mengidolakan : kangen band,st12,radja,ato bahkan GARNET BAND
- suka menghina orang lain yang ga sama kaya dia.
- suka rusuh di stiap ada konser band, sampe2 bikin CLUB untuk
membenci suatu band yang dia lihat, contoh : APWG = ANTI PEE WEE GASKINS
- buat cewek tiap hari kerjaannya ngomongin ttg cowooooooooo mulu!
(cth: eh tau ga si A tadi gini loh sama gue hahaha lucu bgt ya? *ga
lucu!)(yah pokoknya sok pamer gitu deh*berasa cantik)
- Sok2an bisa bahasa inggris, dari wall, profil, semuanya bahasa inggris.
Waduh banyak juga ya ciri-cirinya, nah
apakah kita termaksud didalamnya atau tidak. Atau tanpa disadari kita
sudah masuk ke ranah kaum Alay dengan bahasa yang digunakan.
Contoh-contoh yang telah disebutkan di
atas baru sedikit, ini artinya masih banyak lagi kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Penggunaan bahasa Alay memiliki dampak yang
positif dan negatife. Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay
adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau
tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap
perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi
yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
Sedangkan dampak negatifnya adalah
penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbaha
Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat
kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah
dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak
masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan
yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika
situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay
sebagai komunikasi.
Dampak negatif lainnya, bahasa Alay
dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud
dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan,
sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk
memahaminya.
Sebagai penutup, Bahasa Alay bisa saja
mengusik tatanan Bahasa Indonesia, namun dengan demikian keberadaan
Bahasa Indonesia juga bisa teruji dengan hal-hal yang baru sehingga bisa
lebih menguatkan Bahasa Indonesia itu sendiri. Sudah seharusnya, kita
harus bisa menjadikan Bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain,
bahkan masih banyak loch orang Indonesia yang tidak bisa berbicara
Bahasa Indonesia, jawabannya tanya kenapa.. *Ups, bukan iklan kok*.
Namun, semua itu pasti ada zaman-zamannya misalkan dulu heboh dengan
bahasa gaul namun dengan sendirinya berangsur-angsur hilang dan Bahasa
Alay bukan tidak mungkin akan hilang juga dari peredarannya dan yang
perlu ditunggu adalah Bahasa Apa Lagi nich…. Hhehehehehee
)
Sumber: Per Bagai Sumber